SMKN 3 Sibolga. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) yang didukung oleh UNICEF Indonesia melalui Program Roots untuk mencegah perundungan atau bullying di sekolah maupun dimedia sosial.
Untuk pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan di sekolah maupun dimedia sosial. SMK Negeri 3 Sibolga ikut serta dalam mengantisipasi perundungan yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2021 dan berakhir pada 23 Oktober 2021. Workshop dengan tema Pengembangan Karakter dan Penguatan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila Serta Penerapan Bebas Perundungan (Bullying) resmi dibuka oleh Kepala SMKN 3 Sibolga Drs. Awaliul Ramdani
Kegiatan ini dihadiri Ibu Sri Rayahu dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK), Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) Kota Sibolga sebagai Narasumber dan 30 siswa sebagai duta anti perundungan serta Bapak/Ibu guru.
Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008)
Adapun cara menyikapi Perundungan dan Kekerasan di Sekolah.
- Meningkatkan kesadaran kepada siswa-siswi bahwa tindakan perundungan dan kekerasan termasuk kepada tindakan pidana
- Menekankan perilaku yang baik, rasa simpati dan empati kepada siswa dan siswi dan lingkungan sekolah.
- Untuk penggunaan media sosial siswa-siswi terus diedukasi literasi informasi serta menggunakan media sosial yang positif.
- Melibatkan Orang Tua & siswa dalam meningkatkan kesadaran dalam aksi perundungan di sekolah.
Program berbasis sekolah ini diharapkan mampu mencetak agen-agen perubahan yang nantinya bisa menjadi subyek untuk menjalankan program dan kampanye anti bullying di lingkungan sekolah dan di media sosial.